Minggu, 14 Agustus 2011

Cinta Dalam Benci (part 1)

Ini hanyalah sebuah cerita karanganku :)

Berawal dari sebuah pertemuan yang tak iindah menurutku. Pada saat malam ttahun baru tiba aku bersama teman-teman yang lainnya ikut menyambut datangnya tahun baru. Namun seusai acara terjadi suatu kejadian di rumahku tepat pukul 02.45 pagi, terjadi pencurian lampu hias di gazebo depan rumah. Lalu mama pun keluar menghampiri para pencuri tersebut yang tak lain adalah teman-temanku dan satu pria yang tak ku tahu siapa dirinya.
Singkat cerita keesokan harinya aku bertemu dengan pria tersebut di sebuah tempat, entah mengapa aku begitu membencinya, mungkin karena kejadian malam itu. Lalu temanku bertanya.
"kenapa sih lu kok ngeliatin dia gitu banget?" kata seorang temanku
"ngga kenapa-kenapa sih, gue cuma ngga suka aja sama gayanya dia, emang dia anak mana sih?" tanyaku
"anak sebrang tapi sering nongkrong disini"
"serius lu? kok gue ngga pernah liat yaa?"
"masa sih, aneh deh lu."
"emang namanya siapa sih?" tanyaku penasaran
"ciee elah suka kali." ledek temanku
"idih apaan sih lu, najis amat gue pacaran sama dia, apa kata dunia coy? lagian gue cuma mau tau aja"
"heh ngga boleh gitu lu, benci sama cinta beda tipis loh?" sambil menertawakanku
"aaahhh udah deh ngga usah di bahas, gue mau pulang"
"yee ngambek yaa, yaa udah hati-hati menk"
"iyaa"

Sepanjang perjalanan pulang yang terpikir dalam otakku, siapa pria itu......


Hari pun berlalu begitu cepat dengan seiring berputarnya roda dunia ini, kini ku mengenal pria itu, yang membuatku penasaran adalah tentang kejadian malam itu. Karena aku yakin dia melakukannya karena ada sebabnya. Rupanya dia bahagia mendapatkan nomor handphoneku yang sengaja aku tulis waktu mengisi pulsa di counter, benar dugaanku dia menghubungi nomorku dan mengajakku berkenalan. Sejak saat itu kami berdua sering berkomunikasi bahkan sampai muncul kabar bahwa aku menyukainya. Kabar itu sama sekali tidak benar pada saat itu, namun beberapa bulan kemudian aku rasa aku mulai menyukainya. Entahlah perasaan ini harus disebut apa, masihkan aku membencinya atau sekarang aku telah mencintainya?
Sebenarnya aku sudah mengetahui perasaan dia sesungguhnya terhadapku, namun aku tak yakin dengannya, karena mungkin saja dia hanya mempermainkanku dan memanfaatkanku. Berkali-kali dia menyatakan perasaannya untukku dan berkali-kali aku menolak perasaannya. Tak pernah ia menyerah untuk memilikiku, sikapnya yang selalu sabar menghadapi sikapku yang tak wajar. Saat itu aku mulai mempertimbangkan perasaannya dan sejak saat itu juga aku mulai memikirkan perasaannya. Tepat pada tanggal 20 November 2009 aku menerima cintanya, mulai saat itu aku belajar mencintainya.

Pertama kali kami pergi berdua sepulang sekolah, mulai saat itu dia benar-benar memperlakukanku layaknya seorang putri, dia benar-benar menjagaku, bahkan ia sama sekali tidak berani menyentuhku, awal yang indah dan kurasa ia benar-benar tulus menyayangiku. Tiga bulan sudah aku bersamanya, dalam bulan-bulan itu banyak sekali teman-teman yang tidak menyukai hubungan kami, mulia dari temannya dan juga temanku. Mereka semua menghina hubungan kami, mereka bilang kekasihku tidak tulus mencintaiku. Dengan lantang aku berucap bahwa ia tulus mencintaiku. Namun, beberapa bulan kemudian saat aku memakai nomor telponnya, ada seorang wanita yang memberikan pesan singkat dengan mesra dan tak lain ialah selingkuhannya. Apakah aku menangis mengetahui hal itu? Iya, mungkin semua wanita akan menangis bila pria yang di cintainya menduakan cintanya. Lebih tepatnya mungkin saat ini menyayanginya bukan mencintainya.
Setelah ku tanyakan siapa wanita itu dan dia pun menjawab bahwa wanita itu benar selingkuhannya. Tak bisa ku gambarkan bagaimana perasaanku saat itu. Aku hanya bisa terdiam menahan tangis, menahan jeritan yang begitu hebat dari dalam hatiku dan aku berharap agar ia tidak mendengar jeritan itu. Dia pun langsung meminta maaf, semua orang yang melakukan kesalahan pasti akan meminta maaf, begitu pun dia, dan aku pun memaapkannya, meskipun kini aku membencinya.
Hubungan kami semakin lama, namun masalah tidak berhenti disitu saja, ada satu wanita lagi yang masih berusaha mendekatinya, yaa bisa disebut mantannya dia. Yaa tuhan cobaan apalagi yang harus aku hadapi, apakah aku mampu melewati semuanya ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar